TERJEMAHAN: pohon wajah manusia
ALTERNATE NAMES: jinmenju
HABITAT: lembah gunung
PENAMPILAN: ninmenju adalah pohon aneh yang menghasilkan bunga seperti kepala manusia. Kepala-kepala ini tidak dapat berbicara, tetapi mereka tersenyum dan bahkan dapat tertawa. Di musim gugur, mereka menghasilkan buah berbentuk wajah yang rasanya manis dan asam.
INTERAKSI: Jika seseorang menertawakan pohon, bunga berbentuk kepala akan menertawakan orang itu. Jika mereka tertawa terlalu keras, kepala akan layu dan jatuh dari pohon.
ASAL: Ninmenju adalah contoh cerita rakyat yang telah menempuh perjalanan waktu dan jarak yang sangat jauh untuk menjadi apa adanya.
Ninmenju pertama kali muncul di Jepang pada zaman Edo ensiklopedia Wakan sansai zue, yang mendokumentasikan hewan, tumbuhan, dan yokai dari dalam dan luar Jepang. Deskripsi ini diparafrasekan dari Sancai tuhui, sebuah ensiklopedia Tiongkok yang diterbitkan pada 1609. Sancai tuhui menggambarkan ninmenju yang berasal dari negeri asing Daishi-koku (大 食 国). Daishi adalah pengucapan bahasa Jepang dari nama Cina Ming untuk dunia Islam, yang berasal dari kata Persia tāzī. Tāzī adalah kata Persia untuk umat Islam, berasal dari suku Tayy, suku Arab yang berkembang di bawah kekhalifahan Abbasiyah.
Pohon wakaf cerita rakyat Islam sangat mirip dengan ninmenju. Pohon ini digambarkan berbuah seperti manusia dan hewan. Buahnya bisa berbicara, tetapi akan mati beberapa hari setelah dipetik. Pohon-pohon ini tumbuh di pulau mitos Waq Waq di tanah Zanj, sebuah wilayah di Afrika di dekat Zanzibar saat ini. Legenda mengatakan bahwa Alexander yang Agung telah kematiannya dinubuatkan oleh salah satu pohon ini. Pohon wakaf mungkin adalah pohon yang sama dari Daishi-koku yang dimaksud oleh Sancai Tuhui. Melalui perdagangan antara Ming Cina di sepanjang Jalur Sutra, ada kemungkinan bahwa mitos Arab ini adalah model untuk apa yang akhirnya menjadi ninmenju.