TERJEMAHAN: selimut liar
ALTERNATE NAMES: tobikura (gudang terbang)
HABITAT: hutan dan gunung
MAKANANNYA: terutama darah; juga api, kacang-kacangan, buah dan buah
PENAMPILAN: Seekor kelelawar yang hidup sampai usia sangat tua mengembangkan kekuatan magis dan berubah menjadi yokai yang dikenal sebagai nobusuma. Mereka terlihat hampir identik dengan musasabi, atau tupai terbang raksasa Jepang, meskipun mereka jauh lebih berbahaya.
PERILAKU: Nobusuma makan kacang, buah, dan beri, tetapi juga memakan api, dan dengan mengisap darah dari manusia dan hewan kecil (seperti kucing). Mereka menyerang orang-orang yang berjalan di malam hari. Mereka menukik dari pohon ke wajah para korban mereka yang tidak curiga, mengunci, dan mulai mengisap darah. Ketika mereka tidak perlu memberi makan, mereka hanya menukik ke bawah dan meniup lentera dan obor, terbang kembali ke langit malam dengan tangisan menyeramkan yang berbunyi, "gaa gaa!"
ASAL: Sementara nobusuma lahir dari kelelawar yang berumur panjang, transformasi tidak berhenti di situ. Begitu seorang nobusuma mencapai usia yang sangat tua, itu berubah lagi, baik menjadi yamachichi atau momonjii.
Yokai ini tidak boleh disamakan dengan nobusuma (野 襖) dari prefektur Kochi, yang namanya diucapkan sama tetapi sebenarnya adalah berbagai yokai berbeda yang disebut nurikabe.