Masyarakat sekitar memiliki cerita-cerita dongeng yang terkait dengan adanya ombak Bono tersebut. Menurut cerita masyarakat Melayu lama, ombak Bono terjadi karena perwujudan tujuh hantu yang sering menghancurkan sampan maupun kapal yang melintasi Kuala Kampar.
Ombak besar ini sangat menakutkan bagi masyarakat sehingga untuk melewatinya harus diadakan upacara semah seperti yang telah disebutkan di atas. Ombak ini sangat mematikan ketika sampan atau kapal berhadapan dengannya.
Tak jarang sampan hancur berkeping-keping di hantam ombak tersebut atau hancur karena menghantam tebing sungai. Tak sedikit pula kapal yang berputar balik dan tenggelam akibatnya.
Menurut cerita masyarakat, dahulunya gulungan ombak ini berjumlah tujuh ombak besar dari 7 hantu. Ketika pada masa penjajahan Belanda, kapal-kapal transportasi Belanda sangat mengalami kesulitan untuk memasuki Kuala Kampar akibat ombak ini.
Salah seorang komandan pasukan Belanda memerintahkan untuk menembak dengan meriam ombak besar tersebut. Entah karena kebetulan atau karena hal lain, salah satu ombak besar yang kena tembak meriam Belanda tidak pernah muncul lagi sampai sekarang. Maka sekarang ini hanya terdapat enam gulungan besar gelombang ombak Bono.
Tujuh Hantu merupakan tujuh ombak Bono dengan formasi satu di depan dan diikuti dengan enam gelombang di belakangnya. Karena 1 ombak terbesar telah dihancurkan Belanda sehingga ombak Bono besar hanya tersisa 6 ombak dengan formasi hampir sejajar memasuki Kuala Kampar.
Secara ilmiah, Ombak Bono atau Bono Wave merupakan suatu fenomena alam, yang berasal dari pertemuan arus pasang air laut dengan arus sungai dari hulu menuju muara (hilir).
Ombak Bono merupakan salah satu peristiwa alam yang cukup langka dan jarang terjadi karena kita akan menyaksikan sebuah gelombang besar yang layaknya terjadi di tengah laut, tetapi ini terjadi di sebuah sungai air tawar.
Ombak bono terjadi diakibatkan benturan tiga arus air yang berasal dari Selat Melaka, Laut Cina Selatan, dan aliran air Sungai Kampar. Akibat benturan ini, gelombang air di muara sungai Kampar bisa mencapai ketinggian 4-5 meter dengan ditandai sebelumnya dengan suara gemuruh yang hebat.
Reprensi
https://cdn0-production-assets-kly.akamaized.net/logos/12/original/004648400_1514358873-RIAUONLINE.png
Ombak besar ini sangat menakutkan bagi masyarakat sehingga untuk melewatinya harus diadakan upacara semah seperti yang telah disebutkan di atas. Ombak ini sangat mematikan ketika sampan atau kapal berhadapan dengannya.
Tak jarang sampan hancur berkeping-keping di hantam ombak tersebut atau hancur karena menghantam tebing sungai. Tak sedikit pula kapal yang berputar balik dan tenggelam akibatnya.
Menurut cerita masyarakat, dahulunya gulungan ombak ini berjumlah tujuh ombak besar dari 7 hantu. Ketika pada masa penjajahan Belanda, kapal-kapal transportasi Belanda sangat mengalami kesulitan untuk memasuki Kuala Kampar akibat ombak ini.
Salah seorang komandan pasukan Belanda memerintahkan untuk menembak dengan meriam ombak besar tersebut. Entah karena kebetulan atau karena hal lain, salah satu ombak besar yang kena tembak meriam Belanda tidak pernah muncul lagi sampai sekarang. Maka sekarang ini hanya terdapat enam gulungan besar gelombang ombak Bono.
Tujuh Hantu merupakan tujuh ombak Bono dengan formasi satu di depan dan diikuti dengan enam gelombang di belakangnya. Karena 1 ombak terbesar telah dihancurkan Belanda sehingga ombak Bono besar hanya tersisa 6 ombak dengan formasi hampir sejajar memasuki Kuala Kampar.
Secara ilmiah, Ombak Bono atau Bono Wave merupakan suatu fenomena alam, yang berasal dari pertemuan arus pasang air laut dengan arus sungai dari hulu menuju muara (hilir).
Ombak Bono merupakan salah satu peristiwa alam yang cukup langka dan jarang terjadi karena kita akan menyaksikan sebuah gelombang besar yang layaknya terjadi di tengah laut, tetapi ini terjadi di sebuah sungai air tawar.
Ombak bono terjadi diakibatkan benturan tiga arus air yang berasal dari Selat Melaka, Laut Cina Selatan, dan aliran air Sungai Kampar. Akibat benturan ini, gelombang air di muara sungai Kampar bisa mencapai ketinggian 4-5 meter dengan ditandai sebelumnya dengan suara gemuruh yang hebat.
Reprensi
https://cdn0-production-assets-kly.akamaized.net/logos/12/original/004648400_1514358873-RIAUONLINE.png