Legenda Naga Sungai Musi Dalam Mitologi Cerita Rakyat Palembang

Naga Sungai Musi

Saat adzan Magrib, kail pancing tiba-tiba akan dikerumuni banyak ikan. Kail pancingan akan tersangkut ke dalam sungai. Jika ingin selamat, pemancing harus segera meninggalkan tempat tersebut. Karena jika mencoba mendekati kail pancing, Hantu Banyu akan memegang kaki korban dan menyeret ke dalam Sungai Musi hingga tenggelam.

"Kalau tersangkut, dibiarkan saja. Pancingannya ditinggal saja atau tali pancingan diputus dan segera beranjak pergi dari situ. Jangan coba-coba untuk mengangkat kail, itu jebakan dari Hantu Banyu," katanya.

Penampakan sosok naga pun menjadi legenda Sungai Musi. Konon katanya, ada naga yang bersemayam didalam Sungai Musi dan beberapa kali menampakkan diri diatas permukaan sungai.

"Naga di Sungai Musi sering kita sebut dengan ikan Tapa Tembago. Memang mirip dengan naga, tapi ada warga yang menyebutnya Naga," ungkapnya.

Bentuk naga Sungai Musi ini seperti ikan patin, tapi lebih pipih, warna coklat kehitaman, perutnya lebih lebar, ada kumisnya. Jika terkena matahari, punggungnya akan mengkilap seperti kuningan dan tubuhnya sangat panjang.

Naga Sungai Musi ini akan muncul jika ada musibah besar di Palembang. Seperti kebakaran hebat di Kelurahan 27 Ilir, 28 Ilir dan 29 Ilir Palembang sekitar tahun 1967.

"Saat itu banyak warga melihat penampakan naga di permukaan Sungai Musi. Para warga pun menganggap penampakan itu sebagai wangsit dan fenomena alam," katanya.

Subscribe to receive free email updates: