PENAMPILAN: Tatarigami adalah roh-roh kuat yang membawa kematian dan kehancuran, api dan kelaparan, wabah, perang, dan segala bentuk bencana. Mereka adalah beberapa roh jahat paling kuat yang menghantui Jepang, dan telah melakukan banyak hal untuk membentuk budaya dan politik selama sejarah panjang negara itu. Tatarigami dapat merujuk pada dewa kehancuran yang kuat, atau hantu orang-orang yang berkuasa. Tatarigami terkenal termasuk dewa-dewa seperti Kaisar Gozu, dewa setan berkepala-banteng, dan Yamata no Orochi, naga delapan ekor berkepala delapan. Juga termasuk onryō dari tokoh-tokoh sejarah penting seperti Mononobe no Moriya, Kaisar Sutoku, Sugawara no Michizane, dan Taira no Masakado. Dalam kasus tokoh sejarah, mereka hampir selalu bangsawan kuno yang mati dalam kesedihan dan berubah menjadi onryō.
INTERAKSI: Tatarigami mendatangkan malapetaka pada mereka yang berbuat salah pada mereka — biasanya para bangsawan lainnya. Untuk menenangkan roh pendendam mereka, tempat pemujaan untuk menghormati mereka telah dibangun di seluruh Jepang. Melalui ketenteraman yang tepat, kutukan mereka dapat diangkat, atau setidaknya dikurangi.
Gion Matsuri di Kyōto, salah satu festival paling terkenal di Jepang, adalah contoh upacara yang awalnya dirancang untuk menenangkan tatarigami. Selama periode Heian, Kyōto menderita sejumlah wabah yang diduga disebabkan oleh Susanoo dan Gozu tennō — dua dewa penyakit dan kehancuran yang kuat. Untuk menenangkan kemarahan mereka, sebuah festival diadakan untuk menghormati mereka di Kuil Yasaka di Gion. Untuk menjaga kota bebas dari penyakit, festival ini diulang setiap tahun. Akhirnya koneksi ke Susanoo dan Kaisar Gozu hilang, tetapi tradisi festival tetap ada sampai hari ini.
Penenangan tatarigami tetap menjadi bagian penting dari kehidupan beragama sepanjang periode Heian dan seterusnya. Tugas menenangkan roh-roh kutukan ini jatuh pada onmyōji, dan kepercayaan populer pada takhayul ini membantu onmyōdō naik ke tampuk kekuasaan.