Siapa Itu Suzuhiko hime


PENAMPILAN: Suzuhiko hime adalah tsukumogami yang memiliki kagurasuzu — lonceng yang digunakan dalam ritual Shinto.  Mereka terlihat seperti wanita muda yang mengenakan jubah seorang putri kuno atau gadis kuil.  Mereka dihiasi dengan lonceng, dan memiliki lonceng yang lebih besar untuk kepala.

PERILAKU: Suzuhiko hime tidak membahayakan manusia.  Mereka hanya menari tentang gerakan liar dan ritual seperti tarian di mana mereka pernah digunakan sebagai instrumen suci.

ASAL: Lonceng telah digunakan sejak zaman kuno dalam ritual Shinto untuk menenangkan jiwa manusia serta mengusir roh jahat.  Yang paling penting, mereka dimaksudkan untuk menarik perhatian para dewa dan memanggil kehadiran mereka.  Meskipun tidak secara khusus dinyatakan, ada kemungkinan bahwa suzuhiko hime, seperti tsukumogami lainnya, lahir dari alat lama yang tidak lagi berfungsi, menjiwai dari keinginan untuk menjadi berguna sekali lagi.

Suzuhiko hime adalah ciptaan Toriyama Sekien, dan pertama kali muncul dalam bukunya Hyakki tsurezure bukuro.  Segala sesuatu tentang yōkai ini, dari arti namanya, hingga apa yang Sekien inginkan, hanya dapat disimpulkan dari uraian singkatnya tentang hal itu.

Deskripsi Sekien tentang suzuhiko hime mengacu pada adegan terkenal dari mitologi Jepang. Amaterasu, dewi matahari, bertengkar hebat dengan kakaknya, Suzano'o, dewa badai, dan menyembunyikan diri dari dewa-dewa lain di gua Ama no Iwato.  Tanpa matahari, semuanya menjadi dingin dan gelap.  Para dewa berkumpul di luar gua dan memohon Amaterasu untuk keluar, tetapi dia menolak.  Akhirnya, Ame no Uzume, dewi fajar dan pesta pora, muncul dengan sebuah rencana.  Dia berdiri di atas bak mandi terbalik dan melakukan tarian liar, erotis, menelanjangi diri sendiri dan memamerkan dirinya kepada dewa-dewa lain. Sorakan nyaring dan keras mereka dapat didengar oleh Amaterasu jauh di dalam gua.  Akhirnya keingintahuannya menjadi lebih baik darinya, dan dia meninggalkan gua untuk melihat apa keributan itu.  Dewa-dewa lain dengan cepat memblokir pintu masuk gua sehingga dia tidak bisa kembali ke dalam, dan cahaya dikembalikan ke langit dan bumi.

Pertunjukan Ame no Uzume dikatakan sebagai asal dari Kagura, musik sakral dan tarian ritual Shinto. Dan kagura pada gilirannya secara tidak langsung berfungsi sebagai asal usul yōkai ini.

Subscribe to receive free email updates: