Legenda Buaya Buntung Melawan Buaya Lampung

Buaya buntung melawan buaya Lampung


Danau Dendam Tak Sudah (DDTS) mungkin tidak asing lagi bagi masyarakat Bengkulu. Terlelak di Dusun Besar, Kecamatan Singaran Pati, Kota Bengkulu. Danau ini memiliki luas permukaan 67 hektare.

Danau ini memiliki warna air yang tampak biru karena pantulan awan dan keindahan panorama bukit barisan bak lukisan yang sangat indah diujungnya. Banyak wisatawan dari dalam maupun luar kota yang datang menghabiskan waktu menikmati keindahanya atau sekedar untuk berfoto ria.

Mitos Cerita

Menurut cerita warga setempat, seekor buaya dari Danau dendam tak sudah bertarung melawan buaya asal Lampung di Sungai Musi, Palembang, Sumatera Selatan. Dalam pertarungan tersebut, buaya danau dendam tak sudah berhasil mengalahkan buaya asal Lampung. Hanya saja, dalam pertarungan itu buaya Danau Dendam Tak Sudah kehilangan ekor. Konon pada saat itu, buaya buntung ini bersumpah pada buaya asal Lampung, dengan kutukan, “Kalau main ke Danau Dendam Tak Sudah tidak akan dikasih makan”. Sejak adanya dendam buaya tersebut, maka danau disebut warga setempat menyebutnya dengan ‘Danau Dendam Tak Sudah’.

Menurut seorang warga asli suku Lembak yaitu Syaiful Anwar, buaya yang buntung itu sering muncul saat menjelang perayaan hari besar seperti pada Hari Raya Idul Fitri. Selain itu, pria penjaga dan perawat Anggrek Pensil di Danau Dendam ini menyebutkan bahwa pada saat menjelang Hari Raya Idul Fitri warga di sekitar danau selalu menghentikan aktivitasnya mulai dari mencari ikan, berjualan serta kegiatan lainnya.

Tidak hanya itu, kemunculan buaya juga dimitoskan. Jika muncul ke permukaan akan ada bencana yang melanda Kota Bengkulu. Hal tersebut sempat terjadi beberapa hari sebelum gempa besar yang terjadi di Bengkulu. Saat itu, Bengkulu digoyang gempa dahsyat dengan kekuatan 7,3 Skala Richter (SR) pada tahun 2000 dan gempa besar tahun 2007 berkekuatan 7,9 SR, buaya buntung sempat muncul kepermukaan danau.

Tapi tidak sembarang orang bisa melihat buaya buntung di Danau Dendam Tak Sudah itu. Bukan juga orang sakti, terkadang orang biasa juga bisa melihat buaya buntung di danau. Saat buaya itu muncul ke permukaan danau, ada yang melihat buaya buntung kecil, ada juga yang melihat buya buntung itu besar dan panjang. Namun yang pasti sampai sekarang buaya itu masih ada di danau.


Reprensi

Vanessa Clara Syinta, Komunitas Menulis Bengkulu
https://pedomanbengkulu.com/2018/05/3-kisah-mistis-dibalik-keindahan-danau-dendam-tak-sudah/

Subscribe to receive free email updates: