Tatarimokke Siluman Roh Bayi Dalam Mitologi Jepang


PENAMPILAN: Tatarimokke adalah roh bayi mati yang menghuni tubuh burung hantu.  Secara visual mereka tampak tidak berbeda dari burung hantu biasa.  Tatarimokke tetap tinggal di dekat rumah keluarga yang dulunya milik mereka.  Hooting burung hantu dikatakan benar-benar suara yang diciptakan oleh roh bayi yang mati.

INTERAKSI: Tatarimokke diperlakukan dengan hormat oleh keluarga yang mereka hantui, seperti zashiki warashi.  Rumah-rumah yang kehilangan anak baru-baru ini akan merawat burung hantu yang muncul di dekat rumah mereka dan memperlakukan mereka seolah-olah mereka adalah roh anak yang hilang.  Dalam kebanyakan kasus, roh-roh ini dicintai oleh keluarga yang mereka hantui, dan mereka tidak menyebabkan kerusakan apa pun.

Namun, dalam beberapa kasus, tatarimokke bisa berbahaya bagi orang.  Jiwa-jiwa bayi yang tubuhnya dibuang dengan sembarangan ke sungai, bayi yang dibunuh oleh orang tua mereka untuk mengurangi jumlah mulut yang harus diberi makan, dan bahkan roh janin yang diaborsi dapat menyimpan dendam terhadap orang yang masih hidup.  Orang-orang yang melewati tempat-tempat di mana roh-roh yang marah ini menghantui mungkin mendengar suara-suara menakutkan dan merasakan sensasi yang mengganggu, melihat fenomena aneh seperti bola api yang melayang, atau mungkin tersandung pada batu dan melukai diri mereka sendiri.

Dalam kasus-kasus yang paling ekstrem, tatarimokke benar-benar membawa kutukan mengerikan kepada mereka yang dianggap telah melakukan kesalahan terhadap mereka.  Terutama dalam kasus orang-orang yang dibunuh dengan cara yang sangat kejam dan mengerikan.  Dalam kasus-kasus ini, tatarimokke bukan semangat bayi yang baru lahir, melainkan semangat korban pembunuhan.  Tatarimokke ini mengutuk penyerang mereka begitu kuat sehingga tidak hanya membawa kehancuran bagi si pembunuh, tetapi juga bagi seluruh keluarganya, untuk generasi yang akan datang.

ASAL: Dulu di Jepang, bayi tidak dianggap manusia sepenuhnya sampai beberapa waktu setelah mereka dilahirkan.  Karena itu, ketika bayi yang baru lahir meninggal, itu tidak diberikan pemakaman yang tepat dan ditempatkan di kuburan, tetapi biasanya dimakamkan dengan tenang di dalam atau di sekitar rumah.  Arwah anak-anak ini akan melayang keluar, dan diyakini mudah "terjebak" dengan burung hantu, sehingga menjadi tatarimokke.

Nama tatarimokke berasal dari tatari (kutukan) dan moke, yang berarti "bayi" dalam beberapa dialek utara.  Biasanya ditulis secara fonetis, tetapi kadang-kadang juga ditulis dengan karakter yang berarti "kutukan" dan "katak." Dalam hal ini, karakter untuk katak sebenarnya dibaca sebagai "moke," dan mengacu pada kata lokal untuk bayi yang baru lahir.

Subscribe to receive free email updates: