Di dalam kepercayaan agama samawi (Islam, Nasrani, dan Yahudi), kuntilanak termasuk dari golongan jin kafir atau setan. Di dalam Islam, kuntilanak termasuk golongan jin dari jenis haffaf—jin yang suka mengganggu dan menakut-nakuti manusia—dan arwah—jin yang mengaku-ngaku sebagai orang yang telah tiada. Dan adapun cara menangkal menurut agama-agama samawi yaitu dengan cara berdoa terlebih dahulu sebelum berpergian. Selalu mengingat Sang Pencipta sesuai kepercayaan masing-masing. Contoh di dalam Islam yang selalu mengajarkan berdoa sebelum berpergian, selalu mengingat Allah. Kuntilanak akan lari jika mendengar suara azan dan kuntilanak yang menampakkan diri bisa dilukai karena masuk ke alam manusia, maka berlakulah hukum manusia. Selalu beribadah dan mengikuti perintah Allah serta mengikuti sunahRasulullah Saw.
Adapun cara menangkal jin dalam Islam seperti yang ada di dalam hadis dan Alquran.
". . . Pagi berikutnya Rasulullah Saw. berkata, ’Apa yang dilakukan tawananmu semalam?’ Aku menjawab, ’Ia mengajariku beberapa kalimat dengan itu Allah akan memberi keuntungan padaku, sehingga aku biarkan dia pergi.’ Ketika Nabi Saw menanyakan kalimat apa itu, aku mengatakan kepadanya saw bahwa itu adalah ayat kursi untuk dibaca sebelum pergi tidur. Aku juga mengatakan pada dia bahwa orang itu berkata bahwa seorang penjaga dari Allah akan mendampingiku dan setan tidak akan mendekatiku sampai aku bangun di pagi hari.’
Nabi saw berkata, ’Sesungguhnya ia berkata benar, meskipun ia seorang pembohong yang terpaksa. Wahai Abu Hurairoh! Tahukah kamu dengan siapa engkau berbicara pada tiga malam lalu itu?’ Aku menjawab, ’Tidak.’ Dia Saw. menjawab, ‘Itu adalah jin dari golongan setan.’” (HR. Bukhori)
”Jangan jadikan rumahmu seperti kuburan, sesungguhnya setan akan lari dari rumah yang selalu dibacakan didalamnya surah Al Baqarah.” (HR. Muslim)