[Arab : ﺍﻟﺸﻴﻄﺎﻥ asy-Syaiṭon , "sesat atau jauh", - keduanya dari akar kata bahasa Semit : Ś- Ṭ - N), adalah perwujudan dari antagonisme yang bersumber dari agama-agama Samawi , yang biasanya merujuk pada Lucifer di dalam kepercayaan Yahudi dan Kristen , kemudian Iblis pada kepercayaan Islam.
Pada awalnya, istilah ini digunakan sebagai nama julukan untuk berbagai entitas yang menantang kepercayaan iman manusia di dalam Alkitab Ibrani.
Sejak saat itu agama-agama Samawi menggunakan istilah "Satan" sebagai nama untuk Iblis . Di dalam bahasa Indonesia, istilah Satan berbeda maknanya dengan setan .
"Satan" (huruf besar) lebih condong pada sang Iblis (diabolos), sedangkan "setan" (huruf kecil) lebih condong kepada roh-roh jahat (daemon ).
Perubahan makna itu terjadi karena
setan tidak diterjemahkan langsung dari bahasa Ibrani, melainkan melalui bahasa Arab, sehingga terjadi pergeseran makna.